16
Nov
09

jangan bawa-bawa nama Tuhan!

… saksikan saja filmnya …jng bawa-bawa nama tuhan…. apalagi dngan dakwah segala ala timur tengah segala. …ala negara kita dunk…..biar yang dakwah orng2 yg merasa benar aj…. apalagi orang2 yang bilang jngn percaya itu bohong nyatanya dengan nada ketakutan…… dasar munafik. …takut blng takut aj…..

Astaghfirullah…

itulah salah satu komentar yang terlontar didalam sebuah blog. Serontak membuat hati kecil saya berontak.

 

——————————————
“jng bawa-bawa nama tuhan” :
——————————————-
berani sekali orang berkata demikian, seakan-akan menjaja kemurkaan Allah. Sebagai seorang beragama tak selayaknya berkata demikian. Memangnya hidup ini ‘mak mbedundung’ langsung jadi orang. Ingat wahai saudaraku, siapa yang menciptakanmu. Segala urusan didunia ini mana ada yang gak ada hubungannya sama Tuhan. Kalo memang anda tidak mau membawa-bawa nama tuhan, coba suruh semua ilmuwan sedunia berkumpul, minta mereka menghentikan matahari barang semenit. Wallahi ya akhi, sesungguhnya tidak akan bisa tanpa kehendak Allah. Jadi jangan sembarangan bicara seolah-olah ingin meniadakan kekuasaan Allah.

( astaghfirullah nyang nulis sampe kebawa emosi… tapi yang baca gak usag kebawa yaa… keep cool 🙂 )

 

—————————————————————–
“biar yang dakwah orng2 yg merasa benar aj” :
—————————————————————–
Kalo yang berdakwah orang-orang yang merasa benar saja, lalu siapa yang akan mengajari kita baca al-Quran, siapa yang akan mengajari kita Shalat, siapa yang mengingatkan zina itu dilarang (bayangkan jika semua orang berbuat semaunya tanpa ada da’i ato minimal teman-teman yang mau belajar agama, lalu ibu anda dizinai orang karena memang semua orang sudah bejat akhlaqnya, atau mungkin adik atau kakak perempuan anda dizinai orang dijalan, atau anda mendapati istri anda ternyata wanita yang suka berzina dengan banyak laki-laki lain sebelum menikah dengan anda). Siapa yang mengajari semua itu. Bukankah sebaik-baik mahluk adalah para utusan yang menyampaikan kabar gembira dan peringatan, yaitu para rosul… Alhamdulillah sampai sekarang ada para da’i, ustadz, kyai dll, sebagai penyambung lidah Rosulullah yang mulia..

“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Dan mereka yang saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran”(Al ‘Ashr 1-3)

Allah saja didalam al-Quran tidak menyebutkan syarat bahwa hanya “orang yang merasa paling benar saja” yang boleh berwasiat tentang suatu kebenaran. Tapi kita semua hendaknya saling mengingatkan didalam kebenaran. Apa anda juga akan bilang bahwa semua da’i, ustadz dan kyai diseluruh Indonesia ini adalah “orang2 yang merasa benar”?

Hati-hati ya akhi, jangan sampai kita terjerumus kedalam pemikiran SYAITON yang menyesatkan, jangan kira apa yang kita ucapkan adalah hal sepele. Padahal dihadapan Allah itu adalah permasalahan besar.

Apa yang saya ucapkan ini bukanlah atas dasar kebencian atau kemarahan, ya Akhi ini semua tidak lain karena rasa sayang dan cinta saya kepada anda karena Allah SWT. Semoga kelak kita digolongkan dan dipertemukan didalam kelompok orang-orang yang diselamatkan. Amin

 

————————————————————————————————————————
“apalagi orang2 yang bilang jngn percaya itu bohong nyatanya dengan nada ketakutan….
dasar munafik…takut blng takut aj…..”:
————————————————————————————————————————
Ya akhi siapa yang tidak takut dengan hari besar (KIAMAT)? Ini bukan masalah munafik atau tidak, tapi masalah waktu yang SUDAH JELAS KEBOHONGANNYA. Hanya Allah yang tau, itu pasti..
Ketika Jibril bertanya kepada Muhammad, kapankah terjadinya kiamat? Muhammad menjawab yang ditanya tidak lebih tau dari yang menanya, hanya Allah yang tau.
Siapa yang bilang SAYA TIDAK TAKUT dengan hari pembalasan yang sudah pasti datangnya.
Mari ya akhi, kita kembalikan semua urusan ini kepada Allah SWT. Biarkan para peneliti menjalankan tugasnya, tapi ada bagian-bagian tertentu yang kita (manusia) tidak sanggup, maka serahkanlah hanya kepada Allah SWT.

Kepada teman-teman lain yang masih memegang teguh keyakinan bahwa hanya Allah sajalah yang berkehendak dibalik semua peristiwa, tetap semangat, jangan goyah…OK

(huuuuuh…. tenang- tenang gak usah kebawa emosi …..)

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah…

17
Nov
09

Artis Dapat Hidayah

Kisah ini dimulai ketika ada seorang artis terkenal yang sedang mengadakan lawatan di salah satu daerah di kawasan teluk, untuk memeriahkan sebuah pesta malam di negara tersebut. Bersama grupnya, ia akan menggelar konser sebuah
konser besar.

Salah seorang muslimah penduduk negara tersebut mendengar berita tentang rencana kedatangan artis tersebut. Ia berniat menghubungi artis tersebut via telepon. Ia berniat melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar. Segera ia mencari nomor telepon kamar di hotel tempat artis itu menginap. Setelah menemukannya, ia segera menghubungi. Selanjutnya terjadilah dialog diantara mereka :

Ukhti : “Kami ucapkan selamat atas kedatangan anda di negeri kami. Kami senang sekali atas kehadiran anda disini. Kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda, saya harap anda bersedia menjawabnya.”

Artis : “Dengan senang hati silahkan, silahkan anda bertanya!”

Ukhti : “Jika anda memiliki barang yang berharga, dimana anda akan meletakkannya?”

Artis : “Di tempat yang khusus, aku akan menguncinya sehingga tidak seorangpun bisa mengambil.”

Ukhti : “Jika sesuatu itu barang yang amat berharga sekali, dimana anda akan menyembunyikannya?”

Artis : “Di tempat yang sangat khusus, sehingga tak ada seorang pun bisa menggapainya.”

Ukhti : “… ee…apakah sesuatu yang paling berharga yang dimiliki oleh seorang wanita?”

Artis : “….”
(terdiam….lama tidak menjawab)

Ukhti : “Bukankah kesucian dirinya adalah sesuatu yang paling berharga yang ia miliki?”

Artis : “…    …   …

Benar…, sesuatu yang paling berharga bagi seorang wanita adalah kesuciannya.”

Ukhti : “Saya mohon maaf sebelumnya…
Apakah sesuatu yang amat berharga itu layak dipertontonkan di muka umum?”

Dari sini artis tadi mengetahui kemana arah pembicaraan ini selanjutnya. Ia
tercengang beberapa saat, lalu dengan suara rendah dan berat, seakan suara
itu dari lubuk fitrahnya. Ia tersadarkan.

Artis : “Ini sungguh ucapan yang pertama kali kudengar selama
hidupku….(sambil terdengar suara isak tangis lirih) Saya harus bertemu anda
sekarang juga! Saya ingin lebih banyak mendengar nasihat anda.”

Dari kisah diatas, sungguh luar biasa kepedulian seorang ukhti tadi terhadap kondisi saudarinya sesama muslim. Sudahkah kita menjalankan tugas amar ma’ruf nahi munkar bagi lingkungan sekitar kita. Sebab permasalahan hijab (jilbab) bukanlah permasalahan sepele. Dalam sebuah hadist shahih Rosulullah Muhammad

SAW bersabda

“Dua kelompok termasuk kedalam penghuni neraka, aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia, dan para wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok, kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka tentu tidak akan masuk Surga, bahkan tidak mendapatkan baunya (surga). Dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian” (HR. Muslim, hadits nomor: 2128)

Berpakaian tapi telanjang : maksudnya adalah mengenakan pakaian tapi tipis  (tembus pandang), ketat dan itu mudah membangkitkan birahi laki-laki. Sedangkan sebagian besar anggota tubuhnya seperti rambut, paha, lengan dan lainnya dalam kondisi terbuka.

(sumber : Saudariku Apa Yang Menghalangimu untuk Berhijab) … dengan sedikit perubahan/edit oleh penulis

05
Nov
09

Club Poligami VS Club Anti Poligami

Astaqfirullah…
Ada-ada saja manusia jaman sekarang ini, yang satu bikin klub Poligami yang lain bikin klub Anti Poligami. Ya.. berpoligami memang diperbolehkan didalam agama kita (islam). Akan tetapi kita lihat dulu konteksnya, islam memperbolehkan poligami didalam konteks solusi akan suatu permasalahan yang memang sudah diatur didalam Al-quran dan As-sunnah. Misalnya poligami dilakukan karena sang istri dalam kondisi sakit yang berkepanjangan sehingga tidak ada jalan lain bagi sang suami untuk memenuhi kebutuhannya kecuali dengan menikah lagi (Poligami). Atau kalo kita lihat dari siroh(sejarah) Rosulullah Muhammad SAW konteks poligami beliau adalah dalam rangka dakwah dan memperluas syiar dengan menikahi para putri dari pemuka suku lain, atau menikahi seseorang karena dia adalah janda dari peperangan melawan kaum kafir qurais di kala itu. Itu pun karena beliau mendapatkan kekhususan sebagai seorang Nabi.

Oke lah secara garis besar Islam memperbolehkan poligami, tapi ya ndak usah lah pake buat klub Poligami segala, karena dengan pendirian klub tersebut saya nilai lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.

1. Karena dengan adanya klub tersebut seakan-akan menjadikan poligami sebagai tren.

Jadi seolah-olah poligami adalah permasalahan yang ringan. Ya… yang namanya tren, istilah orang bilang cuma hangat-hangat tai ayam, setelah gak tren lagi maka akan ditinggalkan. Padahal didalam islam masalah ini dibahas dengan sangat rinci, bahkan banyak didalam Al-quran yang mengancam para pelaku poligami yang tidak mampu berbuat adil terhadap istrinya (apa mereka sudah memahaminya dulu baru melakukan atau melakukan dulu, masalah ancaman bisa dipelajari sambil jalan).

2. Dengan berdirinya klub tersebut telah memancing reaksi dari beberapa pihak yang secara sadar ataupun tidak, telah memunculkan sikap ingkar terhadap Al-quran dan Sunnah. Seperti pendapat beberapa kelompok yang baru saja muncul, yaitu kelompok “anti poligami”.

Padahal salah satu syarat seorang muslim keluar dari keislamannya adalah mengingkari sebagian atau seluruh isi Al-quran dan Assunah Assahihah (disini tidak ada maksut sama sekali untuk mengkafirkan orang, tetapi sebagai suatu peringatan terhadap salah satu syarat keluarnya orang dari Islam). Tidak akan menjadi masalah jika seseorang menyatakan ” Saya tidak melakukan poligami karena merasa tidak mampu, atau belum siap, atau belum kuat dengan beban dan tanggung jawab yang harus saya tanggung”. Akan tetapi hal ini akan menjadi masalah besar jika seseorang menyatakan ” Saya tidak sepakat denga Poligami, saya adalah orang yang anti terhadap Poligami”. Mengapa ini menjadi masalah besar, ya sebab dengan menyatakan ketidak sepakatannya atau bahkan “anti” dengan Poligami berarti seseorang telah mengingkari sebagian isi Alquran dan Assunnah. Bagaimana tidak, Alquran dan Assunah telah mengatur degan sangat rinci, dimana secara garis besar dapat dikatakan diperbolehkannya poligami.

Poligami bukanlah masalah sepakat atau tidak sepakat. Poligami adalah suatu permasalahan yang telah diatur ketetapannya didalam Alquran dan Assunah.

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rosul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab (33): 36)”

Kesimpulannya :
Bagi yang berpoligami, silahkan asalkan sudah paham ilmunya dan telah terpenuhi syarat-syaratnya seperti yang telah diatur oleh syariat islam. Akan tetapi jangan sekali-sekali meringankan permasalahan ini karena sangat jelas hukumannya diakhirat nanti bagi orang yang tidak mampu berbuat adil terhadap istri-istrinya.
Bagi yang belum mampu berpoligami, silahkan untuk tidak berpoligami, karena memang poligami itu berat.
Bagi yang tidak sepakat dengan poligami, coba baca lagi beberapa literatur tentang ingkar terhadap Alquran dan Assunnah.

Bagi yang tidak mau berpoligami … silahkan
Bagi yang berpoligami … silahkan
Bagi yang tidak sepakat / anti terhadap poligami … coba baca lagi




Blog Stats

  • 110 hits

Pages